Minggu, 28 September 2008

Asing malas menyalurkan kredit?

Bank Indonesia berencana membatasi kepemilikan asing di perbankan nasional dari 99% menjadi 51%, karena konon Bank Nasional yang dikendalikan oleh Asing terkesan ’malas’ menyalurkan kredit.

Memang ternyata itu hanya isu, karena di koran investor daily hari ini, BI tegas-tegas telah membantah memiliki rencana tentang pembatasan kepemilikan asing. Menurut Gubernur BI, jika ada rencana tersebut pasti akan diumumkan ke publik.

Tapi yang menarik, benarkah Bank yang dikendalikan asing malas menyalurkan kredit?

Ada enam Bank yang saat ini dikendalikan (kepemilikan di atas 51%) oleh Asing yaitu Lippo, NISP, Danamon, BII, Niaga dan Buana Indonesia. Jika dilihat pertumbuhan kredit mereka selama 9 bulan pertama 2006, ternyata tiga bank mencatat pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Tetapi tiga lainnya ternyata lebih tinggi.

Grafik. Pertumbuhan Posisi Kredit Bank, 9 bulan pertama 2006


Dengan distribusi seperti ini, nampaknya sulit untuk menyimpulkan asing 'malas' menyalurkan kredit.

Rabu, 10 September 2008

Politik Stabil, Indonesia Siap Perkuat Sektor इकोनोमी

JAKARTA - Kondisi perekonomian nasional cenderung stabil dibandingkan negara Asean lainnya. Kondisi tersebut dapat digunakan oleh Indonesia untuk membangun perekonomian.

"Kita� lihat sekarang terjadi goncangan politik secara regional di Thailand dan Malaysia. Di Filipina juga ancaman kudeta dapat terjadi setiap saat," Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa menilai di Jakarta, belum lama ini.

Erwin mengatakan, Indonesia seharusnya bersyukur sistim politiknya sudah berjalan dengan baik sehingga memungkinkan semua elemen bangsa berdemokrasi dengan tenang.� "Apa yang terjadi di Thailand dan Malaysia sudah kita alami 10 tahun lalu dan kini kita menikmati stabilitas politik itu," kata dia.

Untuk itu, lanjut Erwin, stabilitas itu sebaiknya dipakai oleh semua elemen bangsa termasuk organisasi kepemudaan untuk berkonsentrasi menata perekonomian nasional agar Indonesia menjadi negara terkuat dari sisi ekonomi di Asean.

"Oleh karena itu semua elemen bangsa utamanya organisasi kepemudaan mulai menata tatanan ekonomi bangsa," imbuh dia.

Hipmi menurut Erwin akan mengambil porsinya untuk memajukan kewirausahaan dikalangan para� pemuda. Semua kelompok organisasi kepemudaan harus bahu membahu meningkatkan produktifitas nasional agar Indonesia sekali waktu dapat bersaing dengan negara-negara besar.

Selain itu dari sisi produktifitas kondisi Indonesia masih perlu dibenahi. Salah satu penyebabnya, jumlah pengusaha hanya sekitar 400 ribu atau tidak sampai 0,5 persen dari jumlah penduduk dan untuk itu, Hipmi akan berjuang untuk mengubah mindset dan budaya yang belum berpihak pada kewirausahaan.

"Idealnya jumlah pengusaha dua persen disuatu negara. Jadi kalau penduduk kita diatas 200 juta, minimal kita harus punya sekitar 4 juta pengusaha. Hipmi akan terus menelorkan pemimpin-pemimpin yang mampu mengangkat Indonesia ke tingkat dunia, utamanya dalam bidang ekonomi," kata Erwin.

Pendapat senada diungkapkan oleh mantan Ketua Hipmi Sandiaga Uno. Dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dibandingkan beberapa negara Asean lainnya.

"Tahun ini ada sekitar 80 juta orang yang pendapatannya menjadi USD5.000 juta dari USD1.000 juta atau dari tidak mampu menjadi mampu. Bila para pemuda bersatu membangun ekonomi bangsa, Indonesia akan disegani didunia luar." tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Idrus Marham menambahkan, sejak dulu organisasi kepemudaan seperti KNPI telah dikebiri kreatifitasnya oleh fasilitas dan dukungan dana dari pemerintah. Sejak reformasi bergulir, KNPI harus berjalan dengan idealisme dan pertarungan intelektual.

"Hanya dengan cara begini, pemuda Indonesia dapat bersaing secara sehat dan dapat menelorkan pemimpin bangsa yang tanggu. Bukan karena intrik-intrik politik belaka," tandasnya.
Peringkat Indonesia Bergeser Akibat Masuknya Tiga Negara Baru
Berita Lainnya



AKARTA - Peringkat Indonesia pada tahun 2008 bergeser ke posisi 127, sebelumnya berada pada peringkat 123 dalam Doing Business yang dilakukan oleh International Finance Corporation (IFC) dan Bank Dunia. Dengan demikian, pada tahun 2009 ini Indonesia hanya turun dua peringkat saja.

"Ada penyesuaian data dan perubahan terhadap metodologi yang dilakukan," ujar Operation Analysis dari IFC Fararatri Widyadari saat jumpa pers, di Gedung BEJ, Jakarta, Rabu (10/9/2008).

Lebih jauh ia menjelaskan mengungkapkan penyesuaian data tersebut akibat masuknya tiga negara baru dalam pemeringkatan tersebut. "Ada tiga negara yang datang, yaitu Bahrana, Bahrain dan Qatar," katanya.

Hal yang senada diungkapkan oleh Country Manager IFC Indonesia Adam Sack. Ia menambahkan, perubahan metodologi yang dilakukan adalah untuk mencari akurasi terhadap hasil dari penelitiannya tersebut. "Kami mencari akurasi sehingga kami merubah sedikit demi sedikit metodologi tersebut," katanya.

Walaupun demikian, Ia berpendapat prospek bisnis di Indonesia sangat bagus, tetapi masih memerlukan tambahan investasi.
Daging Sapi & Ayam Meksiko Distop!


WASHINGTON - Produsen daging sapi dan ayam dari Meksiko harus gigit jari. Pasalnya, perdagangan produknya harus dihentikan untuk sementara waktu.

Pemerintah Amerika Serikat adalah negara yang menghentikan penerimaan pasokan suplai kedua produk tersebut. Berdasarkan data Departemen Food Savety and Inspection Service AS, daging-daging tersebut terjegal permasalahan kontrol sanitasi. Dikhawatirkan, akan terdapat bakteri yang lolos seleksi.

"Faktor keamanan merupakan standar yang sudah tidak memiliki nilai tawar. Jadi peralatan yang bersih saja tidak cukup," ujar juru bicara Departemen Food Savety and Inspection Service AS Amanda Eamich, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (6/9/2008).

Saat ini penelitian mengenai indikasi bakteri masih dilakukan oleh Departemen Food Savety and Inspection Service AS. Namun soal kepastiannya, masih menunggu perkembangan labih lanjut.
Fergie Tantang City

MANCHESTER - Kendati Manchester City kini bergelimang dana dan akan mendatangkan pemain-pemain top dunia, Sir Alex Ferguson ternyata tidak takut. Fergie menantang City untuk bersaing di musim ini.

"Saya tidak pernah takut dengan siapapun. Dalam sepakbola selalu ada tantangan," tegas Ferguson seperti dilansir Goal, Sabtu (6/9/2008).

Menurut Fergie, United telah terbiasa menghadapi tantangan seperti itu. Arsenal pernah melakukan hal yang sama, dilanjutkan Roman Abramovich datang membangun Chelsea, tapi United selalu keluar sebagai juara.

"Segalanya masih belum berubah. Kami selalu siap menghadapi tim mana pun dalam perburuan gelar juara," lanjut Fergie.

Manchester City kini menjadi raksasa baru Premier League, setelah datangnya Sulaiman Al Fahim, pemimpin perusahaan Abu Dhabi United Group (ADUG). City sukses memboyong Robinho dari Real Madrid. Tercatat beberapa nama seperti Fernando Torres, Cesc Fabregas, dan winger Cristiano Ronaldo, menjadi incaran baru City.