Politik Stabil, Indonesia Siap Perkuat Sektor इकोनोमी
JAKARTA - Kondisi perekonomian nasional cenderung stabil dibandingkan negara Asean lainnya. Kondisi tersebut dapat digunakan oleh Indonesia untuk membangun perekonomian.
"Kita� lihat sekarang terjadi goncangan politik secara regional di Thailand dan Malaysia. Di Filipina juga ancaman kudeta dapat terjadi setiap saat," Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa menilai di Jakarta, belum lama ini.
Erwin mengatakan, Indonesia seharusnya bersyukur sistim politiknya sudah berjalan dengan baik sehingga memungkinkan semua elemen bangsa berdemokrasi dengan tenang.� "Apa yang terjadi di Thailand dan Malaysia sudah kita alami 10 tahun lalu dan kini kita menikmati stabilitas politik itu," kata dia.
Untuk itu, lanjut Erwin, stabilitas itu sebaiknya dipakai oleh semua elemen bangsa termasuk organisasi kepemudaan untuk berkonsentrasi menata perekonomian nasional agar Indonesia menjadi negara terkuat dari sisi ekonomi di Asean.
"Oleh karena itu semua elemen bangsa utamanya organisasi kepemudaan mulai menata tatanan ekonomi bangsa," imbuh dia.
Hipmi menurut Erwin akan mengambil porsinya untuk memajukan kewirausahaan dikalangan para� pemuda. Semua kelompok organisasi kepemudaan harus bahu membahu meningkatkan produktifitas nasional agar Indonesia sekali waktu dapat bersaing dengan negara-negara besar.
Selain itu dari sisi produktifitas kondisi Indonesia masih perlu dibenahi. Salah satu penyebabnya, jumlah pengusaha hanya sekitar 400 ribu atau tidak sampai 0,5 persen dari jumlah penduduk dan untuk itu, Hipmi akan berjuang untuk mengubah mindset dan budaya yang belum berpihak pada kewirausahaan.
"Idealnya jumlah pengusaha dua persen disuatu negara. Jadi kalau penduduk kita diatas 200 juta, minimal kita harus punya sekitar 4 juta pengusaha. Hipmi akan terus menelorkan pemimpin-pemimpin yang mampu mengangkat Indonesia ke tingkat dunia, utamanya dalam bidang ekonomi," kata Erwin.
Pendapat senada diungkapkan oleh mantan Ketua Hipmi Sandiaga Uno. Dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dibandingkan beberapa negara Asean lainnya.
"Tahun ini ada sekitar 80 juta orang yang pendapatannya menjadi USD5.000 juta dari USD1.000 juta atau dari tidak mampu menjadi mampu. Bila para pemuda bersatu membangun ekonomi bangsa, Indonesia akan disegani didunia luar." tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Idrus Marham menambahkan, sejak dulu organisasi kepemudaan seperti KNPI telah dikebiri kreatifitasnya oleh fasilitas dan dukungan dana dari pemerintah. Sejak reformasi bergulir, KNPI harus berjalan dengan idealisme dan pertarungan intelektual.
"Hanya dengan cara begini, pemuda Indonesia dapat bersaing secara sehat dan dapat menelorkan pemimpin bangsa yang tanggu. Bukan karena intrik-intrik politik belaka," tandasnya.